Polisi Ajak Warga Enggros Jaga Kedamaian Lewat Pendekatan Humanis

Polisi Ajak Warga Enggros Jaga Kedamaian Lewat Pendekatan Humanis
Bripka Victor Merani Satgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025 menyambangi warga Kampung Enggros.

Jayapura, HarianBerita.ID — Bripka Victor Merani Satgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025 menyambangi warga Kampung Enggros, Distrik Jayapura Selatan, Jum'at (2/5/2025).

Dalam upaya mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat. Pendekatan ini dilakukan dengan cara sederhana: datang, menyapa, dan mendengarkan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin Operasi Damai Cartenz-2025 yang mengedepankan pola pendekatan persuasif, khususnya di wilayah-wilayah yang dinilai rawan atau membutuhkan perhatian lebih dalam hal keamanan dan ketertiban.

Dalam kesempatan itu, Bripka Victor mengajak warga untuk menjaga situasi tetap aman dan damai di kampung mereka. 

Ia menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas secara langsung dan santai di tengah perbincangan bersama warga di tepi Pantai Enggros.

"Kami datang bukan hanya sebagai aparat, tapi sebagai bagian dari masyarakat juga. Kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga kampung ini tetap aman dan nyaman," ujar Bripka Victor.

Kehadiran polisi di kampung tersebut mendapat sambutan baik dari warga. Tidak ada jarak yang kaku, pertemuan berlangsung hangat dengan obrolan ringan dan saling tukar cerita.

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, menyebut bahwa langkah seperti ini merupakan bagian dari strategi membangun hubungan yang lebih dekat dan tulus dengan masyarakat.

"Pendekatan dialogis adalah cara kami untuk membangun rasa percaya. Bukan sekadar hadir, tapi hadir dengan empati," jelasnya.

Senada dengan itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa pendekatan humanis akan terus menjadi bagian dari pola operasi di lapangan.

"Stabilitas keamanan bukan hanya soal kehadiran aparat, tapi soal bagaimana membangun komunikasi yang saling percaya antara polisi dan masyarakat," kata Yusuf.

Langkah ini diharapkan menjadi jembatan bagi kolaborasi lebih erat antara masyarakat lokal dan aparat keamanan demi menjaga perdamaian yang berkelanjutan di Papua.