Humas Setjen DPR RI Sampaikan Strategi Komunikasi, Pengelolaan Informasi Publik Kepada Mahasiswa Komunikasi Gender UHAMKA

Humas Setjen DPR RI Sampaikan Strategi Komunikasi, Pengelolaan Informasi Publik Kepada Mahasiswa Komunikasi Gender UHAMKA
Kunjungan edukatif ke Biro Humas Sekretariat Jenderal DPR RI pada Rabu (4/6).

Jakarta, HarianBerita.ID — Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA), yang tergabung dalam mata kuliah Komunikasi Gender baik Semester IV dan Semester VI, melakukan kunjungan edukatif ke Biro Humas Sekretariat Jenderal DPR RI pada Rabu (4/6). 

Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai praktik kehumasan di lembaga pemerintahan, khususnya di lingkungan DPR RI.

Kegiatan ini disambut hangat oleh jajaran Humas Setjen DPR RI yang menyampaikan berbagai informasi seputar strategi komunikasi, pengelolaan informasi publik, serta pendekatan komunikasi yang inklusif dan berperspektif gender dalam penyampaian pesan-pesan kelembagaan kepada masyarakat.

Mewakili Setjen Humas DPR-RI,Pranata Humas DPR-RI Andita Ramadhani menerangkan secara komprehensif peran Humas Setjen DPR-RI dalam menjalankan tugasnya.

Sebagai lembaga legislatif,  lanjut dia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki peran penting dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. 

Salah satu fungsi utama DPR RI adalah fungsi legislasi, yaitu membuat undang-undang yang menjadi dasar hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

DPR RI tidak hanya bertugas mengesahkan undang-undang, tapi juga memastikan bahwa proses pembentukannya melibatkan partisipasi publik, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Andita Ramadhani.

Dalam sesi diskusi, mahasiswa aktif bertanya mengenai tantangan komunikasi di era digital, keterbukaan informasi publik, serta bagaimana Humas DPR RI menjaga netralitas dan profesionalisme dalam menyampaikan informasi legislatif kepada publik luas. 

Isu-isu seputar representasi gender dalam materi komunikasi publik DPR RI juga menjadi topik pembahasan yang menarik.

Dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Gender, Budi Nugraha yang juga bertindak selaku dosen pendamping menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari pembelajaran kontekstual yang mempertemukan teori dengan praktik di lapangan. 

“Melalui kunjungan ini, mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana nilai-nilai komunikasi yang responsif gender diterapkan dalam dunia kerja, khususnya di institusi pemerintahan,” ujarnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat menambah wawasan serta menginspirasi mahasiswa dalam mengembangkan praktik komunikasi yang etis, inklusif, dan strategis, sesuai dengan tantangan dan kebutuhan masyarakat saat ini.

Dialog berlangsung  dalam suasana interaktif dan dinamis. Dalam kesempatan tersebut 5 mahasiswa kelas Mata Kuliah Komunikasi Gender yang terdiri dari  Adna Fika Ardelia,  Syifa Rahma Dina, Nadya Syifa Khairunnisa,  Sylvy , Muhammad Kamil dan  Aprilia Listiyani.

Pertanyaan yang diajukan oleh kelima mahasiswa tersebut antara lain tentang proses awal pengajuan Undang-Undang, waktu pembuatan undang-undang mengapa prosesnya ada yang cepat dan  ada yang lama. 

Pertanyaan lain adalah upaya pemerintah dalam memberdayakan pendidikan termasuk kesetaraan gender. Khusus Muhammad Kamil menanyakan proses kelahiran undang-undang  soal keadilan dalam Undang Undang Energi.

Usai acara dialog  dilakukan pemberian cendera mata oleh Pranata Humas Andita Ramadhani kepada Budi Nugraha.
Seusai pemberian cendera mata, para mahasiswa diajak mengunjungi Gedung Paripurna MPR dimana setelah mendapat penjelasan dari tim Setjen DPR dilakukan foto bersama.

Setelah meninjau Gedung Paripurna, mahasiswa juga diajak mengelilingi Museum DPR, di mana di museum tersebut ditampilkan perjalanan lengkap DPR mulai kelahirannya, semasa masih bernama Volksraad.